Selasa, 11 Desember 2012

Contoh Proposal Metode Riset


ANALISIS FAKTOR PRODUKSI DENGAN TINGKAT PENDAPATAN SEBUAH PERUSAHAAN ELEKTROPLATING
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Elektroplating adalah proses pelapisan, pelapisan ini bisa dalam warna emas   (kuning) atau silver (mengkilap). Elektroplating biasanya menjadikan barang yang diplating menjadi mengkilap. Bahan yang bisa diplating adalah besi. Misalnya baut mur, dan sparepart – sparepart motor dan mobil. Yang banyak digunakan oleh kendaraan bermotor. Dalam proposal ini diambil sampel baut.
Industri elektroplating sudah banyak yang menjalankan,dan keuntungannya pun cukup menjanjikan. Bisa dilihat dari semakin berkembangnya berbagai macam jenis motor – motor yang dikeluarkan oleh pembuat motor, semakin banyak pula suku cadang dan baut-baut yang disediakan. Dan ini sangat berpengaruh terhadap meningkatnya baut yang akan diplating/ dimenjadikan mengkilap.
Meningkatnya sebuah produksi didukung oleh sumber daya yang baik dan berjalan sesuai system, maka akan di dapat pendapatan yang sesuai dari tingkat produksi tersebut. Akan tetapi banyak kendala – kendala yang didapat dari meningkatnya produksi, misalnya bahan –bahan baku yang digunakan meningkat, sumber daya, dan biaya-biaya yang dibutuhkan.
Untuk itu perusahaan harus lebih teliti dalam mengimbangi antara meningkatnya bahan baku, sumber daya, dan biaya. Dengan pendapatan yang didapat. Perusahaan harus menganalisa pengaruh meningkatnya proses produksi dengan faktor-faktor produksi tersebut.




1.2   Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dapat dirumuskan pengaruh faktor produksi dengan  pendapatan.

1.3   Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tingkat faktor produksi dengan tingkat pendapatan perusahaan elektroplating.
Manfaat dari penelitian ini, apakah ada peningkatan pendapatan dari adaya kenaikan faktor produksi tersebut.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1   Kajian Teori
         Dalam analisis ini, penelitian membahas mengenai teori-teori yang menyangkut pokok permasalahan, seperti teori faktor produksi dan teori pendapatan.  Dalam kaitannya meningkatnya faktor produksi baut dengan pendapatan yang diterima.

2.2  Hipotesis
         Hipotesis yang dapat diambil dari kejadian tersebut ;
1.      Tidak ada hubungan antara meningkatnya faktor produksi dengan tingkat pendapatan.
2.      Ada hubungan antara meningkatnya faktor produksi dengan tingkat pendapatan.


BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1   Metode Pengumpulan Data
Metode adalah cara yang dilakukan dalam proses penelitian. Penelitian adalah sarana yang dipergunakan oelh manusia untuk memperkuat membina serta mengembangkan ilmu pengetahuan.
Penelitian menggunakan data primer yaitu diperoleh dari hasil pengamatan terhadap faktor-faktor produksi dan omset / pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam 5 bulan terakhir.
3.2   Teknik Penelitian
Pengumpulan data
-    Bahan baku / bulan
-    Sumber daya / bulan
-    Biaya-biaya / bulan
-    Omset / Pendapatan / bulan

DAFTAR PUSTAKA
-          CV. BIMA EKARAYA TEKNIK ELEKTROPLATING INDUSTRIES



Rabu, 07 November 2012

Prilaku Konsumen


Prilaku Konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Prilaku konsumen merupakan hal – hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Terdapat 3 pendekatan utama
-          Pendekatan Interpretif adalah menggali secara mendalam prilaku konsumsi dan halyang mendasarinya.
-          Pendekatan Tradisional adalah didasari pada teori dan metode dari ilmu pisikologi kognitif, social, dan behaviorial serta ilmu sosiologi.
-          Pendekatan Sains Pemasaran adalah didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
1.      Pengenalan Masalah
2.      Pencarian Informasi
3.      Mengevaluasi Alternatif
4.      Keputusan Pembelian
5.      Evaluasi Pasca – Pembelian
Dicontohkan pada pembelian motor.
Keputusan pembelian sepeda motor semakin berragam alas an dan latar belakangnya yang didorong oleh berbagai pergeseran karena perubahan teknologi, gaya hidup, dan persepsi tentang perubahan itu sendiri. Pembelian sepeda motor dihadapkan pada pilihan antara membeli alat angkut, membeli teknologi, membeli pendongkrak status social dan membeli life style. Keragaman kondisi social ekonomi, kematangan dan sikap terhadap teknologi, dan kebutuhan alat transportasi memerlukan keragaman cara mengambil keputusan membeli. Keragaman ini memerlukan pendekatan statistic , hasil analisis menyatakan bahwa konstruk emosi memiliki pengaruh lebih besar terhadap niat beli daripada konstruk persepsi harga terhadap keterlibatan, keterlibatan terhadap emosi dan persepsi kualitas terhadap emosi. Persepsi harga, persepsi kualitas, dan emosi membentuk satu jalur hubungan yang mempengaruhi niat beli konsumen.

Senin, 22 Oktober 2012

ANALISIS JURNAL III


LATAR BELAKANG MASALAH
                Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan suatu persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut produsen untuk lebih peka, kritis, dan reaktif terhadap perubahan yang ada, baik polotik, social budaya, dan ekonomi.
                Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan menyimpan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas. Dengan demikian, setiap perusahaan harus mampu memahami kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya.

KERANGKA PEMIKIRAN
                Kotler dan Amstrong (2008) mendefinisikan pemasaran sebagai berikut :
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan da inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbale balik produk dan nilai dengan orang lain. Dari pengertian tersebut Nampak bahwa perusahaan menjajaki apa yang diminta dan dibutuhkan oleh konsumen dan kemudian berusaha mengembangkan produk yang akan memuaskan konsumen sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak alternative pilihan produk sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan.

TEORI
                Sugiono,2004 promosi merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan penjualan suatu perusahaan. Agar konsumen bersedia menjadi langganan, mereka terlebih dahulu harus dapat mencoba atau meneliti barang – barang yang diproduksi oleh perusahaan, akan tetapi mereka tidak akan melakukan hal tersebut jika kurang yakin terhadap barang itu.
 Kotler dan Amstrong (2008) mengatakan bahwa kualitas produk merupakan senjata strategi yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Jadi hanya perusahaan dengan kualitas produk paling baik dan tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan yang lain.

HIPOTESIS
                Ada pengaruh harga produk terhadap keputusan pembelian.    

SUMBER :


Selasa, 16 Oktober 2012

Kenaikan Harga Kereta dengan Anjloknya Kereta di Bogor


NPM : 14210217
Kelas : 3EA12

Layanan Kereta Rel Listrik ( KRL ) Commuter Line Jakarta – Bogor yang mengalami kenaikan tarif  Rp. 2.000,- per 1 Oktober 2012  justru dinilai semakin buruk oleh para penumpangnya.  Sejumlah penumpang Commuter Line jurusan Jakarta – Bogor di Jakarta, Senin petang ramai – ramai mengeluhkan kondisi dan layanan yang semakin memburuk.
“ Sudah naik Rp.2.000,- bukannya makin baik tapi malah makin parah.” Kata Dini 34, salah satu penumpang yang turun di Stasiun Universitas Indonesia. Commuter Line jurusan Bogor yang berangkat pukul 17.15 WIB dari Stasiun Kota merupakan salah satu contoh kereta dengan keadaan paling padat pada Senin (1/10).
“Ac yang nyaris tidak terasa sehingga jendela pun harus dibuka.” Kata Risna 27, salah satu penumpang.  Hal serupa disampaikan Putri 21, mahasiswa yang menumpang kereta yang sama dan turun di Stasiun Universitas Indonesia (UI).
“ Seharusnya kenaikan tarif membuat layanan semakin baik, tapi ini justru sebaliknya, kepadatan hari ini semakin parah.”katanya. Saat pintu Commuter Line terbuka di Stasiun UI misalnya, penumpang ramai – ramai berteriak memprotes layanan yang semakin buruk tersebut. Banyak penumpang mempertanyakan penyebab kepadatan yang berbeda dibandingkan hari – hari biasa.
Mereka berharap PT. KAI sebagai pengelola seharusnya bisa mengantisipasi hal itu agar tidak  terjadi sehingga mengecewakan penumpang. PT. KAI sendiri telah menyosialisasikan kenaikan tarif  Rp. 2.000,- untuk semua tujuan per 1 Oktober 2012 sejak beberapa bulan lalu. Untuk tujuan Jakarta – Bogor tarif Commuter Line menjadi  Rp. 9.000,- dari sebelumnya  Rp. 7.000,- sedangkan untuk rute Jakarta – Depok menjadi  Rp. 8.000,- dari sebelumnya Rp. 6.000,-.

KRL Commuter Line jurusan Bogor – Jakarta anjlok dan menabrak pembatas rel di Stasiun Cilebut Bogor, Jawa Barat, Kamis (04/10/12) sekitar pukul 06.35 WIB.
Insiden ini menyebabkan kepanikan dari para penumpang yang memadati kereta. Terkait hal tersebut PT. KAI meminta publik tidak menghubungkan anjloknya kereta api Commuter Line jurusan Bogor –Jakarta Kota itu, dengan kenaikan tarif CL yang telah diberlakukan sejak awal Oktober 2012.
“ Saya kira itu jangan digeneral seperti itu. Yang namanya musibah kan kita tidak tau. Makanya masa penyesuaian tarif beberapa hari ini jangan dihubungkan. Kan musibah tidak ada yang tau”  Kata Humas PT. KAI Daerah Operasi I, Mateta Rijalulhaq
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan yang mengakibatkan satu gerbong KRL keluar dari lintasan tersebut. Namun insiden tersebut menyebabkan penumpang kereta api terlantar. Bagi penumpang dari bogor menuju Jakarta maka harus naik dari stasiun bojong. Hingga kini belum diketahui penyebab kecelakanan tersebut.
Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan sebelum melakukan evakuasi gerbong KRL CL jurusan Bogor – Jakarta Kota yang anjlok dan menabrak pembatas rel di Cilebut Bogor. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan yang menyebabkan satu gerbong KRL.

Sumber :


Senin, 08 Oktober 2012

Analisis Jurnal II


1.    Nama Penulis / Tahun
Robert Alexander P. Lubis / 2010
            Judul Penelitian
 PERANAN STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK JASA ASURANSI PADA PT. SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA.
Masalah
1.    Apakah pengaruh Asuransi terhadap pemasaran ?
2.    Apakah pengaruh Asuransi terhadap pemasaran didaerah ?
3.    Dapat menjamin apakah peran asuransi terhadap pemasaran ?
Tujuan
1.    Tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah mencapai profit (laba) dan hal ini dapat juga sebagai tolak ukur dalam sukses atau tidaknya sebuah perusahaan dalam pencapaian tujuannya.
2.    Efisiensi adalah strategi pemasaran yang dilakukan dengan perhitungan dan pertimbangan yang tepat sehingga tidak ada pemborosan biaya.
Metode Penelitian
1.    Mengenal karakteristik pasar dan struktur pasar
2.    Menganalisa kelemahan dan keunggulan perusahaan
Jenis Data
Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden.

Sumber :
Robert Alexander P. Lubis. Universitas Sumatra Utara. Fakultas Ekonomi.  Program Ekstensi Medan

Sabtu, 29 September 2012

Analisis Jurnal


Tema : Hasil Produksi

Jurnal – jurnal :
1.    Analisis Produksi dan Efisiensi Usahatani Padi di Kabupaten Banjar. Oleh Muzdalifah – Staf Pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Unlam.
2.    Kajian Pertumbuhan Dan Hasil Produksi Varietas Jagung Lokal Dan Kacang Hijau Dalam Sistem Tumpang Sari. Oelh F. Polnaya Dan J.E. Patty – Program Study Agroekoteknologi , Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura
3.    Analisis Hasil Produksi Bunga Potong Anthurium. Oleh Ely Widayanti – Studi Kasus Di Desa Sidomulyo Kabupaten Batu
Analisis :
1.    a. Tahun : 2011, Nama Pengarang : Muzdalifah
b. Tema : Hasil Produksi
c. Judul : Analisis Produksi dan Efisiensi Usahatani Padi di Kabupaten Banjar
d. Motivasi : Penelitian produksi dan efisiensi usahatani padi sawah dilakukan  
di non irigasi  dan  irigasi  tanah  di  gambut  dan  sungai  Tabuk , Banjar.
Dengan  menerapkan  produktivitas  dan  efisien  dalam  penggunaan faktor
produksi. Peningkatan produksi dapar dicapai dengan menambahkan
faktor – faktor tersebut.
e. Metodologi Penelitian : Waktu dan Lokasi Penelitian (dilaksanakan pada
lahan sawah irigasi). Metode Pengumpulan Data ( data primer: wawancara     dgn 80 petani secara acak, karakteristik petani meliputi data umur petani,pendidikan, tanggungan keluarga dan pengalaman berusahatani, dan sekunder ). Metode Analisis : data yang terkumpul kemudian ditabulasi dan dilakukan analisis deskriptif.
f. Pembahasan : keragaan petani responden, keragaan penerapan teknologi   usahatani,  produksi,  faktor produksi, efisiensi alokatif,.
g. Kesimpulan dan saran : produksi padi sawah kabupaten banjar untuk daerah irigasi lebih sedikit dibanding nonirigasi. Faktor produksi yg siknifikan berpengaruh terhadap efisiensi usaha tani. Saran : untuk meningkatkan hasil produksi dan tingkat efisiensi penggunaan faktor produski seperti urea, ponska, dan kci.

2.    a. Tahun : 2012
b. Tema : Pertumbuhan dan Hasil Produksi
c. Judul : Kajian Pertumbuhan Dan Hasil Produksi Varietas Jagung Lokal Dan Kacang Hijau Dalam Sistem Tumpang Sari
d. Motivasi : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi varietas jagung dan kacang hijau yang tepat dalam sistem tumpangsari terhadap produksi.
e. Metodelogi penelitian : Rancangan Percobaan, Pelaksanaan Percobaan, Pengamatan dan Analisis data
f.  Pembahasan : komponen pertumbuhan ( varietas jagung dan kacang hijau berdasarkan warna biji yang berbeda menunjukan pengaruh nyata pada semua komponen vegetative kacang hijau yang diamati.
g. Kesimpulan : kombinasi perlakuan terbaik terlihat pada kombinasi varietas kacang hijau nasional menghasilkan produksi biji kering per hektar untuk tanaman kacang hijau.

3.    a. Tahun : 2009
b. Tema : Hasil Produksi Bunga Potong
c. Judul : Analisis Hasil Produksi Bunga Potong Anthurium
d. Motivasi : untuk menganalisis keuntungan terbesar sistem pemasaran bunga potong untuk petani, hasil keuntungan, dan efisiensi bunga potong.
e. Metodelogi penelitian : analisa ratio, analisa biaya transaksi, margin pemasaran lembaga, analisa efisiensi pemasaran.
f. Pembahasan : banyak lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran anthurium potong, perbedaan biaya transaksi terjadi karena pengaruh area pasar, dan banyaknya jumlah relasi. ( pembahasan melalui bagan dan tabel )
g. Kesimpulan : pemasaran bunga anthurium dapat dikatakan efisien dilihat dari efisiensi harga berdasarkan fungsi transportasi

Sumber :
1.    Analisis Produksi dan Efisiensi Usahatani Padi di Kabupaten Banjar. Oleh Muzdalifah – Staf Pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Unlam.

2.    Kajian Pertumbuhan Dan Hasil Produksi Varietas Jagung Lokal Dan Kacang Hijau Dalam Sistem Tumpang Sari. Oelh F. Polnaya Dan J.E. Patty – Program Study Agroekoteknologi , Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura


3.    Analisis Hasil Produksi Bunga Potong Anthurium. Oleh Ely Widayanti – Studi Kasus Di Desa Sidomulyo Kabupaten Batu


Senin, 30 April 2012

Ketahanan Nasional


Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting dalam dunia pendidikan, perhubungan tingkat nasional, pembangunan budaya, dan pemanfaatan iptek modern. Melalui perjalanan sejarah yang panjang, bahasa Indonesia telah mencapai perkembangan yang luar biasa, baik dari segi jumlah penggunanya, maupun dari segi sistem tata bahasa dan kosakata serta maknanya.
NKRI yang wilayahnya sangat luas dan merupakan negara kepulauan, ± 19.000 pulau, dengan penduduk yang terdiri atas berbagai suku dan bahasa daerah tentu berlatar belakang budaya yang bermacam-macam akan mengalami masalah besar dalam melangsungkan kehidupannya. Perbedaan dapat memecah belah bangsa tersebut. Dengan adanya bahasa Indonesia yang diakui sebagai bahasa nasional oleh semua suku bangsa yang ada, perpecahan itu dapat dihindari karena suku-suku bangsa tersebut merasa satu. Kalau tidak ada sebuah bahasa, seperti bahasa Indonesia, yang bisa menyatukan suku-suku bangsa yang berbeda, akan banyak muncul masalah perpecahan bangsa.
Wilayah NKRI berbatasan dengan negara-negara lain, misalnya dengan Malaysia, Singapura, Brunei Darusalam, Filipina, dan Timor Leste. Salah satu yang banyak menimbulkan gesekan adalah di wilayah Batam yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Sehubungan dengan hal di atas, dilakukanlah sebuah penelitian, yang mencoba mencari upaya dari sisi lain, yaitu melalui pendekatan kebahasaan.. Penelitian tersebut menyangkut pemakaian bahasa Indonesia sehari-hari yang menggambarkan karakter penutur bahasa dan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Pedomannya adalah cinta bangsa cinta bahasanya

Minggu, 15 April 2012

Wawasan Nusantara 2


A. Pengertian Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

B. Isi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara mencakup :

1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik, dalam arti :
a. Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi modal dan milik bersama bangsa.
b. Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah serta memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.
c. Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air, serta mempunyai tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.
d. Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang melandasi, membimbing, dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.
e. Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
f. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
g. Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial melalui politik luar negeri bebas aktif serta diabdikan pada kepentingan nasional.

2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Ekonomi, dalam arti :
a. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam pengembangan kehidupan ekonominya.
c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat.

3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial dan Budaya, dalam arti :
a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan bangsa yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa.
b. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya, dengan tidak menolak nilai – nilai budaya lain yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa.

4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan, dalam arti :
a. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakekatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

http://syadiashare.com/wawasan-nusantara.html

Wawasan Nusantara


Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah negara kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia, karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Laut Nusantara bukan lagi sebagai pemisah, akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ada bangsa yang secara eksplisit mempunyai cara bagaimana ia memandang tanah airnya beserta lingkungannya. Cara pandang itu biasa dinamakan wawasan nasional. Sebagai contoh, Inggris dengan pandangan nasionalnya berbunyi: “Brittain rules the waves”. Ini berarti tanah Inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya.
Tetapi cukup banyak juga negara yang tidak mempunyai wawasan, seperti: Thailand, Perancis, Myanmar dan sebagainya. Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat wasantara. Wasantara ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wasantara itu ialah: wadah (contour atau organisasi), isi, dan tata laku. Dari wadah dan isi wasantara itu, tampak adanya bidang-bidang usaha untuk mencapai kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang:
  • Satu kesatuan Wilayah
  • Satu kesatuan Bangsa
  • Satu kesatuan Budaya
  • Satu kesatuan Ekonomi
  • Satu kesatuan Hankam

Jelaslah disini bahwa wasantara adalah pengejawantahan falsafah Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara Republik Indonesia. Kelengkapan dan keutuhan pelaksanaan wasantara akan terwujud dalam terselenggaranya ketahanan nasional Indonesia yang senantiasa harus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman. Ketahanan nasional itu akan dapat meningkat jika ada pembangunan yang meningkat, dalam “koridor” wasantara.

Hakekat Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan.