Selasa, 16 Oktober 2012

Kenaikan Harga Kereta dengan Anjloknya Kereta di Bogor


NPM : 14210217
Kelas : 3EA12

Layanan Kereta Rel Listrik ( KRL ) Commuter Line Jakarta – Bogor yang mengalami kenaikan tarif  Rp. 2.000,- per 1 Oktober 2012  justru dinilai semakin buruk oleh para penumpangnya.  Sejumlah penumpang Commuter Line jurusan Jakarta – Bogor di Jakarta, Senin petang ramai – ramai mengeluhkan kondisi dan layanan yang semakin memburuk.
“ Sudah naik Rp.2.000,- bukannya makin baik tapi malah makin parah.” Kata Dini 34, salah satu penumpang yang turun di Stasiun Universitas Indonesia. Commuter Line jurusan Bogor yang berangkat pukul 17.15 WIB dari Stasiun Kota merupakan salah satu contoh kereta dengan keadaan paling padat pada Senin (1/10).
“Ac yang nyaris tidak terasa sehingga jendela pun harus dibuka.” Kata Risna 27, salah satu penumpang.  Hal serupa disampaikan Putri 21, mahasiswa yang menumpang kereta yang sama dan turun di Stasiun Universitas Indonesia (UI).
“ Seharusnya kenaikan tarif membuat layanan semakin baik, tapi ini justru sebaliknya, kepadatan hari ini semakin parah.”katanya. Saat pintu Commuter Line terbuka di Stasiun UI misalnya, penumpang ramai – ramai berteriak memprotes layanan yang semakin buruk tersebut. Banyak penumpang mempertanyakan penyebab kepadatan yang berbeda dibandingkan hari – hari biasa.
Mereka berharap PT. KAI sebagai pengelola seharusnya bisa mengantisipasi hal itu agar tidak  terjadi sehingga mengecewakan penumpang. PT. KAI sendiri telah menyosialisasikan kenaikan tarif  Rp. 2.000,- untuk semua tujuan per 1 Oktober 2012 sejak beberapa bulan lalu. Untuk tujuan Jakarta – Bogor tarif Commuter Line menjadi  Rp. 9.000,- dari sebelumnya  Rp. 7.000,- sedangkan untuk rute Jakarta – Depok menjadi  Rp. 8.000,- dari sebelumnya Rp. 6.000,-.

KRL Commuter Line jurusan Bogor – Jakarta anjlok dan menabrak pembatas rel di Stasiun Cilebut Bogor, Jawa Barat, Kamis (04/10/12) sekitar pukul 06.35 WIB.
Insiden ini menyebabkan kepanikan dari para penumpang yang memadati kereta. Terkait hal tersebut PT. KAI meminta publik tidak menghubungkan anjloknya kereta api Commuter Line jurusan Bogor –Jakarta Kota itu, dengan kenaikan tarif CL yang telah diberlakukan sejak awal Oktober 2012.
“ Saya kira itu jangan digeneral seperti itu. Yang namanya musibah kan kita tidak tau. Makanya masa penyesuaian tarif beberapa hari ini jangan dihubungkan. Kan musibah tidak ada yang tau”  Kata Humas PT. KAI Daerah Operasi I, Mateta Rijalulhaq
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan yang mengakibatkan satu gerbong KRL keluar dari lintasan tersebut. Namun insiden tersebut menyebabkan penumpang kereta api terlantar. Bagi penumpang dari bogor menuju Jakarta maka harus naik dari stasiun bojong. Hingga kini belum diketahui penyebab kecelakanan tersebut.
Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan sebelum melakukan evakuasi gerbong KRL CL jurusan Bogor – Jakarta Kota yang anjlok dan menabrak pembatas rel di Cilebut Bogor. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan yang menyebabkan satu gerbong KRL.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar