Ringkasan Rekomendasi
Ikan
Nila jenis ikan air tawar yang mudah dikembangbiakan dan toleransinya yang
tinggi terhadap perubahan lingkungan maupun kemudahan dalam pemeliharaannya.
Teknik pembesaran Ikan Nila terapannya sangat mudah dilakukan, baik dilakukan
dalam skala rumah tangga atau skala besar (perusahaan). Tempatnya pun dapat dilaksanakan pada kolam tanah, kolam
tembok dan Keramba jarring Apung.
Dilihat dari prospeknya, pembudidayaan ikan nila ini
sangat menjanjikan sehingga perlu langkah yang pasti untuk meningkatkan
produksi agar kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri dapat terpenuhi. Itulah
sebabnya kami memilih bisnis pembudidayaan ikan nila.
BAB I
LATAR BELAKANG PROYEK
1.1 Proyek
yang diusulkan
1.1.1 Sifat
atau Jenis Proyek yang diusulkan
Jenis proyek yang kami usulkan
adalah Proyek Pembudidayaan Ikan Nila yang sifatnya skala kecil
1.1.2 Rencana
Pelaksanaan
Rencananya kami
akan akan melakukan teknik Terpadu Longyam (Balong Ayam) dan Unggas lainnya.
Karena dengan teknik ini, pemeliharaan ikan Nila dapat dilakukan bersamaan
dengan pemeliharaan unggas. Berdasarkan dari pengalaman yang sudah banyak
dilakukan, pemeliharaan ikan Nila akan lebih menguntungkan bila dipadukan
dengan ayam petelur. Cara ini juga dapat meningkatkan produksi.
1.
PERSIAPAN
KOLAM
Persiapan Kolam pemeliharaan Ikan Nila meliputi :
a. Pengeringan kolam;
b. Perbaikan pematang, saluran pemasukkan dan pengeluaran;
c. Pengapuran dengan ukuran 25-1000 gram/m2;
d. Pemupukan dengan pupuk kandang 500 gram/ M2, urea 15 gram/ m2 dan TSP gram/ m2.;
e. Pengisian air kolam;
f. Dapat dilakukan penyemprotan dengan pestisida;
g. Untuk mencegah h.ewan/ ikan lain masuk, maka dapat dipasang saringan pada pintu masuk air;
h. Masukkan air sampai kedalaman 80 - 150 cm, kemudian tutup pintu pemasukkan dan pengeluarannya, biarkan air tergenang;
i. Penebaran Ikan Nila dilakukan setelah 5 - 7 hari pengisian air kolam.
Persiapan Kolam pemeliharaan Ikan Nila meliputi :
a. Pengeringan kolam;
b. Perbaikan pematang, saluran pemasukkan dan pengeluaran;
c. Pengapuran dengan ukuran 25-1000 gram/m2;
d. Pemupukan dengan pupuk kandang 500 gram/ M2, urea 15 gram/ m2 dan TSP gram/ m2.;
e. Pengisian air kolam;
f. Dapat dilakukan penyemprotan dengan pestisida;
g. Untuk mencegah h.ewan/ ikan lain masuk, maka dapat dipasang saringan pada pintu masuk air;
h. Masukkan air sampai kedalaman 80 - 150 cm, kemudian tutup pintu pemasukkan dan pengeluarannya, biarkan air tergenang;
i. Penebaran Ikan Nila dilakukan setelah 5 - 7 hari pengisian air kolam.
2.
PENEBARAN
BENIN IKAN NILA
Ukuran benih Ikan Nila yang disebarkan berukuran 8 - 12 cm atau ukuran berat 30 gram/ ekor dengan padat tebar 5 - 10 ekor/ m2 serta lama pemeliharaan, 6 bulan hingga ukuran berat Ikan Nila mencapai 400 - 600 gram/ekor.
Ukuran benih Ikan Nila yang disebarkan berukuran 8 - 12 cm atau ukuran berat 30 gram/ ekor dengan padat tebar 5 - 10 ekor/ m2 serta lama pemeliharaan, 6 bulan hingga ukuran berat Ikan Nila mencapai 400 - 600 gram/ekor.
3.
PEMBERIAN
MAKANAN
Komposisi makanan yang diberikan untuk Ikan Nila selain makanan alami dapat diberikan makanan tambahan. yang diusahakan secara intensif, yaitu berupa dedak, ampas kelapa, pellet atau sisa-sisa makanan dapur.
• Pada dasarnya pemberian pakan terdiri dari:
• Protein 20-30%;
• Lemak 70% (maksimal.);
• Karbohidrat 63 - 73%.
• Pakanyaberupa hijau-hijauan diantaranya adalah :
• Kaliandra;
• Kalikina atau kecubung;
• Kipat,
• Kihujan.
Komposisi makanan yang diberikan untuk Ikan Nila selain makanan alami dapat diberikan makanan tambahan. yang diusahakan secara intensif, yaitu berupa dedak, ampas kelapa, pellet atau sisa-sisa makanan dapur.
• Pada dasarnya pemberian pakan terdiri dari:
• Protein 20-30%;
• Lemak 70% (maksimal.);
• Karbohidrat 63 - 73%.
• Pakanyaberupa hijau-hijauan diantaranya adalah :
• Kaliandra;
• Kalikina atau kecubung;
• Kipat,
• Kihujan.
4.
PENYAKIT
Penyakit Ikan Nila yang, paling serius adalah yang disebabkan oleh lingkungan dan keadaan yang tidak menyenangkan, seperti terlalu padat, kekurangan makanan, penanganan yang kurang baik dsb. Penanggulangan yang paling baik dan efektif dengan cara memberikan kondisi yang lebih baik pada kolam ikan tersebut.
Sekali kolam ikan terlanda penyakit yang, serius biasanya terlambat untuk melakukan tindakan apapun. Penyembuhan dengan memberikan antibiotic atau fungisida ke seluruh kolam memerlukan biaya yang cukup mahal.
Oleh karma itu melakukan pencegahan akan lebih murah dibandingkan dengan melakukan pengobatan, yaitu dengan jalan lain melakukan pengeringan pada kolam dan melakukan penyiapan dari permulaan.
Penyakit Ikan Nila yang, paling serius adalah yang disebabkan oleh lingkungan dan keadaan yang tidak menyenangkan, seperti terlalu padat, kekurangan makanan, penanganan yang kurang baik dsb. Penanggulangan yang paling baik dan efektif dengan cara memberikan kondisi yang lebih baik pada kolam ikan tersebut.
Sekali kolam ikan terlanda penyakit yang, serius biasanya terlambat untuk melakukan tindakan apapun. Penyembuhan dengan memberikan antibiotic atau fungisida ke seluruh kolam memerlukan biaya yang cukup mahal.
Oleh karma itu melakukan pencegahan akan lebih murah dibandingkan dengan melakukan pengobatan, yaitu dengan jalan lain melakukan pengeringan pada kolam dan melakukan penyiapan dari permulaan.
5.
PEMANENAN
Setelah masa pemeliharaan 4 - 6 bulan, Ikan Nila dapat dipanen. Pada saat panen total ukuran ikan bervariasi di atas 50 gram/ ekor.
Sistem pemanenan dapat juga dilakukan secara bertahap, dimana hanya dipilih ukuran konsumsi (pasar). Pada tahap pertama dengan menggunakan jaring dan setiap bulan berikutnya secara bertahap.
Teknik memanen yang paling mudah dan murah dengan cara mengeringkan kolam secara total atau sebagian. Bila ikan dipanen secara keseluruhan, maka kolam dikeringkan sama sekali. Akan tetapi apabila akan memanen sekaligus maka hanya sebagian air yang dibuang.
Selama panen air segar perlu dialirkan ke dalam kolam untuk mencegah agar ikan tidak banyak yang mati. Ikan akan berkumpul di bak-bak (kubangan) penangkapan atau dalam saluran, kemudian diserok/ditangkap.
Setelah panen selesai, kolam pemeliharaan dikeringkan dan dilakukan persiapan kembali untuk pemeliharaan berikutnya.
Setelah masa pemeliharaan 4 - 6 bulan, Ikan Nila dapat dipanen. Pada saat panen total ukuran ikan bervariasi di atas 50 gram/ ekor.
Sistem pemanenan dapat juga dilakukan secara bertahap, dimana hanya dipilih ukuran konsumsi (pasar). Pada tahap pertama dengan menggunakan jaring dan setiap bulan berikutnya secara bertahap.
Teknik memanen yang paling mudah dan murah dengan cara mengeringkan kolam secara total atau sebagian. Bila ikan dipanen secara keseluruhan, maka kolam dikeringkan sama sekali. Akan tetapi apabila akan memanen sekaligus maka hanya sebagian air yang dibuang.
Selama panen air segar perlu dialirkan ke dalam kolam untuk mencegah agar ikan tidak banyak yang mati. Ikan akan berkumpul di bak-bak (kubangan) penangkapan atau dalam saluran, kemudian diserok/ditangkap.
Setelah panen selesai, kolam pemeliharaan dikeringkan dan dilakukan persiapan kembali untuk pemeliharaan berikutnya.
1.1.3 Rencana
Jumlah dana yang diinvestasikan
1. Sewa
Kolam (3 kolam) Rp
360.000
2.
Benih
Ikan Nila 4.000 ekor @Rp 200 Rp 800.000
3. Pakan-Dedak
8karung x 50kg x Rp 1700 Rp 68.000
4. Obat
dan Pupuk
- Kotoran Ayam 4 karung @Rp 7.000 Rp 28.000
-
UREA & TSP 10kg @Rp 1.800 Rp
18.000
-
Kapur 30kg @Rp 1.200 Rp
36.000
5. Peralatan Rp
100.000
6.
Tenaga
Kerja 3orang x 30.000x3 Rp
2.700.000
7. Biaya
tak terduga 10% Rp
411.000
Total Rp
4.521.000
1.1.4 Pemrakarsa
Pencetus ide
Bisnis Pembudidayaan Ikan Nila adalah Netty, Mirna, Magdalena, Marina dan Syifa Fauziah.
1.2 Gambaran Umum Kondisi
Proyek
1.2.1 Perkembangan
Usaha
Perkembangan
usaha pembudidayaan ikan nila ini sebenarnya sangat signifikan dan mengalami
peningkatan. Hal ini dikarenakan pemasarannya yang sangat luas baik dalam
negeri maupun luar negeri seperti masyarakat Jepang dan Singapura, terutama
ukuran yang berat badannya diatas 500 gram. Bagi konsumsi dalam negeri akan
banyak menunjang usaha perbaikan gizi keluarga.
1.2.2 Kemampuan
Financial
Kemampuan
finansial untuk membuat proyek ini sangat tidak sulit mengingat biaya yang
dibutuhkan tidak cukup besar ditambah dengan jumlah investor yang berjumlah 5
orang sehingga dapat memenuhi biaya yang dibutukan.
BAB II
ANALISIS ASPEK YANG DIKAJI
2.1
Analisis Aspek Hukum, Sosial Ekonomi dan Budaya
Aspek Hukum
yang dianalisis yaitu bentuk badan usaha dan izin usaha pembenihan ikan Nila.
Sedangkan dalam aspek Ekonomi, dengan adanya pembudidayaan ikan nila ini dapat meningkatkan
pendapatan penduduk sekitar, mengurangi tingkat pengangguran dengan merekrut
masyarakat yang belum bekerja untuk menjadi karyawan usaha ini.
2.2
Analisis aspek Pasar dan Pemasaran
Dari segi pasar, pembudidayaan ikan
nila dapat dikatakan sangat layak karena jumlah permintaan akan bibit ikan nila
ini sangat besar jika dibandingkan dengan penawaran yang ada. Strategi
pemasaran yang dilakukan yaitu melakukan pelayanan prima kepada pelanggan,
meningkatkan kualitas ikan nila yang akan dijual dengan membeli bibit ikan nila
yang bagus serta memberikan perawatan yang baik agar hasilnyapun juga baik. Serta
memberikan promosi tertentu melalui media jaringan sosial yang tidak
mengeluarkan biaya yang banyak namun dinilai cukup efektif.
2.3
Analisis aspek Teknik dan Teknologi
Dari segi teknik, pembenihan secara masal
merupakan teknik pemijahan yang mudah dilakukan dan dianggap sederhana, karena
campur tangan manusia sangat sedikit. Disebut pembenihan secara masal, karena satu
kolam dipijakan beberapa pasang induk, sekaligus hasil panen dari pemijahan
sistem ini adalah larva ikan yang baru menetas. Pembenihan secara masal bisa
menghasilkan benih yang ukurannya seragam.
2.4
Analisis aspek Manajemen
Aspek Manajemen meliputi struktur
organisasi yaitu
Pemilik
bertugas mengawasi jalannya kegiatan usaha, apakah sudah berjalan dengan baik
atau tidak,
Karyawan
saat ini ada 3 orang, dikarenakan usaha ini dalam skala kecil dimana jumlah
kolam yang ada hanya 3 kolam. Tugas ketiga karyawan ini adalah merawat
ikan-ikan mulai dari penebaran bibit hingga ikan menjadi besar kemudian siap
dijual kepada masyarakat. Karyawan ini bekerja dengan system Shift dimana
mereka dapat bergantian waktu jam kerja sehingga tidak membebankan mereka. Jika
usaha ini berkembang, akan sangat penting jika adanya penambahan jumlah tenaga
kerja
2.5 Analisis aspek
keuangan
Perkiraan keuntungan yang didapat dari usaha
pembudidayaan ikan nila ini adalah
sebesar 85 % p.a. Dengan modal awal di bulan pertama sebesar Rp 4.521.000. Maka keuntungan yang akan didapat
pada tahun ke 5 yaitu
FV = PV (1 + I)n
=
4.521.000 (1+0.85)5
= 97.970.009,25
Jadi, jika menginvestasikan senilai Rp 4521.000 untuk pembudidayaan akan
mendapat keuntungan sebesar Rp 97.970.009,25 pada 5 tahun yang akan datang.
BAB
III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Jadi, dinilai dari
besar keuntungan yang akan didapat, pembudidayaan ikan nila ini sangat menguntungkan, asal dilakukan dengan
penuh tanggung jawab. Usaha ini juga ramah lingkungan serta dapat meningkatkan
kualitas gizi masyarakat yang mengkonsumsi hasil pembudidayaan ikan nila ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar