Senin, 01 April 2013

PENALARAN INDUKTIF


TUGAS BAHASA INDONESIA 2
PENALARAN INDUKTIF


Disusun Oleh : Kelompok 3
1.     Azura Yuliananda                        (19210971)
2.     Marina                                          (14210217)
KELAS : 3EA12


FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012



PENALARAN INDUKTIF
A.     PENGERTIAN
Penalaran adalah proses pemikiran yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empiris) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan berbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, sejumlah proposisi yan diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Dalam metodenya penalaran dibagi menjadi 2 yaitu penalaran deduktif dan induktif. Namun pada pembahasan kali ini penulis hanya akan membahas tentang penalaran induktif..
Penalaran induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum (berlaku untuk semua/banyak hal) dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus (fakta). Artinya dari fakta-fakta yang diperoleh kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Penalaran induktif dapat dilakukan secara terbatas dengan mencoba-coba. Sehingga dapat dikatakan bahwa penalaran induktif adalan proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
Penarikan kesimpulan dari suatu penalaran induktif tidak dapat dijadikan bukti. Ini dikarenakan kesimpulan yang diperoleh, ditarik dari pemeriksaan beberapa contoh kasus khusus yang benar, tetapi belum tentu berlaku benar untuk semua kasus. Kesimpulan tersebut boleh menjadi syah (valid) pada contoh yang diperiksa , tetapi bisa jadi tidak dapat diterapkan pada seluruh kasus. Untuk membuktikannya berlaku dalam setiap kasus, maka harus dilakukan proses pembuktian secara deduksi.
Penalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.
Misalnya pada pengamatan atas logam besi, alumunium, tembaga dan sebagainya. Jika dipanasi ternyata menunjukkan bertambah panjang. Dari sini dapat disimpulkan secara umum bahwa logam jika dipanaskan akan bertambah panjang..Contoh penalaran induktif lainnya adalah : kerbau punya mata. anjing punya mata. kucing punya mata: maka setiap hewan punya mata.
            Contoh paragraph induktif :
Pada Lebaran tahun kemarin harga sembako seperti gula, minyak, telur dan lain-lain mengalami kenaikan secara signifikan, padahal lebaran pada saat itu masih seminggu lagi. Bukan hanya makanan, pakaian muslim pun juga tak ketinggalan mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Seperti halnya baju muslim untuk wanita, baju koko, kerudung, sajadah, mukena, kopiah dan lain-lain. Kenaikan harga pada barang-barang ini selalu terjadi menjelang Lebaran pada setiap tahunnya.
B.      BENTUK-BENTUK PENALARAN INDUKTIF
Di dalam penalaran induktif terdapat tiga bentuk penalaran induktif, yaitu : Generalisasi,Analogi dan Kausal
1.  Generalisasi 
Generalisasi adalah proses penalaran dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.
Contohnya :
        • Luna Maya adalah bintang film, dan ia berparas cantik.
        • Revalina. S. Temat adalah bintang film, dan ia berparas cantik.
        *Generalisasi: Semua bintang film berparas cantik.
Pernyataan “semua bintang film berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
         Bella juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.

Macam-macam Generalisasi :
a.      Generalisasi Sempurna
Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
b.      Generalisasi Tidak Sempurna
Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon.
Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna :
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar. Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
a.      Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
b.       Sampel harus bervariasi.
c.       Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
2.  Analogi
Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama. Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
1.      Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
2.      Meramalkan kesamaan
3.      Menyingkapkan kekeliruan
4.      Klasifikasi
Contoh analogi :
Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.

3. Hubungan Kausal

Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Macam hubungan kausal :

a) Sebab – Akibat
Dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek.
Contoh kallimat :
Sejumlah pengusaha angkutan di Bantul terpaksa gulung tikar karena pendapatan yang mereka peroleh tidak bisa menutup biaya operasional. Minimnya pendapatan karena sebagian besar penumpang membayar ongkos dibawah ketentuan tarif yang sudah ditetapkan, akibat ketidakmampuan ekonomi. (Sumber : Kompas, 10 Mei 2008).
b)    Akibat – Sebab
Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat.


Contoh kalimat :
Andi mendapat nilai yang memuaskan pada ujian semester kenaikan kelas. Dia mendapat rangking pertama di kelasnya. Hasil yang diperoleh Andi ini dia dapatkan karena belajar yang sangat tekun setiap harinya.
c) Akibat – Akibat
Dari akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulakn kedua akibat.
Contoh kalimat :
Kemarin Lusi mengalami kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan. Akibat dari kecelakaan tersebut dia mengalami patah kaki dan harus dirawat di rumah sakit.












KESIMPULAN
·         Penalaran induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum (berlaku untuk semua/banyak hal) dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus (fakta). Artinya dari fakta-fakta yang diperoleh kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Penalaran induktif dapat dilakukan secara terbatas dengan mencoba-coba. Sehingga dapat dikatakan bahwa penalaran induktif adalan proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
·         Penalaran Induktfi terbagi dalam 3 macam bentuk yaitu Generalisasi , Analogi dan Kausal.
·         Generalisasi adalah proses penalaran dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Generalisasi ada dua macam, yaitu sempurna dan tidak sempurna.
·         Analogi adalah cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama
·         Hubungan Kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan









DAFTAR PUSTAKA
http://www.wikipedia.indonesia.com (diakses pada tanggal 2 April 2013)

           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar