Senin, 22 Oktober 2012

ANALISIS JURNAL III


LATAR BELAKANG MASALAH
                Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan suatu persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut produsen untuk lebih peka, kritis, dan reaktif terhadap perubahan yang ada, baik polotik, social budaya, dan ekonomi.
                Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan menyimpan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas. Dengan demikian, setiap perusahaan harus mampu memahami kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya.

KERANGKA PEMIKIRAN
                Kotler dan Amstrong (2008) mendefinisikan pemasaran sebagai berikut :
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan da inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbale balik produk dan nilai dengan orang lain. Dari pengertian tersebut Nampak bahwa perusahaan menjajaki apa yang diminta dan dibutuhkan oleh konsumen dan kemudian berusaha mengembangkan produk yang akan memuaskan konsumen sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak alternative pilihan produk sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan.

TEORI
                Sugiono,2004 promosi merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan penjualan suatu perusahaan. Agar konsumen bersedia menjadi langganan, mereka terlebih dahulu harus dapat mencoba atau meneliti barang – barang yang diproduksi oleh perusahaan, akan tetapi mereka tidak akan melakukan hal tersebut jika kurang yakin terhadap barang itu.
 Kotler dan Amstrong (2008) mengatakan bahwa kualitas produk merupakan senjata strategi yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Jadi hanya perusahaan dengan kualitas produk paling baik dan tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan yang lain.

HIPOTESIS
                Ada pengaruh harga produk terhadap keputusan pembelian.    

SUMBER :


Selasa, 16 Oktober 2012

Kenaikan Harga Kereta dengan Anjloknya Kereta di Bogor


NPM : 14210217
Kelas : 3EA12

Layanan Kereta Rel Listrik ( KRL ) Commuter Line Jakarta – Bogor yang mengalami kenaikan tarif  Rp. 2.000,- per 1 Oktober 2012  justru dinilai semakin buruk oleh para penumpangnya.  Sejumlah penumpang Commuter Line jurusan Jakarta – Bogor di Jakarta, Senin petang ramai – ramai mengeluhkan kondisi dan layanan yang semakin memburuk.
“ Sudah naik Rp.2.000,- bukannya makin baik tapi malah makin parah.” Kata Dini 34, salah satu penumpang yang turun di Stasiun Universitas Indonesia. Commuter Line jurusan Bogor yang berangkat pukul 17.15 WIB dari Stasiun Kota merupakan salah satu contoh kereta dengan keadaan paling padat pada Senin (1/10).
“Ac yang nyaris tidak terasa sehingga jendela pun harus dibuka.” Kata Risna 27, salah satu penumpang.  Hal serupa disampaikan Putri 21, mahasiswa yang menumpang kereta yang sama dan turun di Stasiun Universitas Indonesia (UI).
“ Seharusnya kenaikan tarif membuat layanan semakin baik, tapi ini justru sebaliknya, kepadatan hari ini semakin parah.”katanya. Saat pintu Commuter Line terbuka di Stasiun UI misalnya, penumpang ramai – ramai berteriak memprotes layanan yang semakin buruk tersebut. Banyak penumpang mempertanyakan penyebab kepadatan yang berbeda dibandingkan hari – hari biasa.
Mereka berharap PT. KAI sebagai pengelola seharusnya bisa mengantisipasi hal itu agar tidak  terjadi sehingga mengecewakan penumpang. PT. KAI sendiri telah menyosialisasikan kenaikan tarif  Rp. 2.000,- untuk semua tujuan per 1 Oktober 2012 sejak beberapa bulan lalu. Untuk tujuan Jakarta – Bogor tarif Commuter Line menjadi  Rp. 9.000,- dari sebelumnya  Rp. 7.000,- sedangkan untuk rute Jakarta – Depok menjadi  Rp. 8.000,- dari sebelumnya Rp. 6.000,-.

KRL Commuter Line jurusan Bogor – Jakarta anjlok dan menabrak pembatas rel di Stasiun Cilebut Bogor, Jawa Barat, Kamis (04/10/12) sekitar pukul 06.35 WIB.
Insiden ini menyebabkan kepanikan dari para penumpang yang memadati kereta. Terkait hal tersebut PT. KAI meminta publik tidak menghubungkan anjloknya kereta api Commuter Line jurusan Bogor –Jakarta Kota itu, dengan kenaikan tarif CL yang telah diberlakukan sejak awal Oktober 2012.
“ Saya kira itu jangan digeneral seperti itu. Yang namanya musibah kan kita tidak tau. Makanya masa penyesuaian tarif beberapa hari ini jangan dihubungkan. Kan musibah tidak ada yang tau”  Kata Humas PT. KAI Daerah Operasi I, Mateta Rijalulhaq
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan yang mengakibatkan satu gerbong KRL keluar dari lintasan tersebut. Namun insiden tersebut menyebabkan penumpang kereta api terlantar. Bagi penumpang dari bogor menuju Jakarta maka harus naik dari stasiun bojong. Hingga kini belum diketahui penyebab kecelakanan tersebut.
Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan sebelum melakukan evakuasi gerbong KRL CL jurusan Bogor – Jakarta Kota yang anjlok dan menabrak pembatas rel di Cilebut Bogor. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan yang menyebabkan satu gerbong KRL.

Sumber :


Senin, 08 Oktober 2012

Analisis Jurnal II


1.    Nama Penulis / Tahun
Robert Alexander P. Lubis / 2010
            Judul Penelitian
 PERANAN STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK JASA ASURANSI PADA PT. SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA.
Masalah
1.    Apakah pengaruh Asuransi terhadap pemasaran ?
2.    Apakah pengaruh Asuransi terhadap pemasaran didaerah ?
3.    Dapat menjamin apakah peran asuransi terhadap pemasaran ?
Tujuan
1.    Tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah mencapai profit (laba) dan hal ini dapat juga sebagai tolak ukur dalam sukses atau tidaknya sebuah perusahaan dalam pencapaian tujuannya.
2.    Efisiensi adalah strategi pemasaran yang dilakukan dengan perhitungan dan pertimbangan yang tepat sehingga tidak ada pemborosan biaya.
Metode Penelitian
1.    Mengenal karakteristik pasar dan struktur pasar
2.    Menganalisa kelemahan dan keunggulan perusahaan
Jenis Data
Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden.

Sumber :
Robert Alexander P. Lubis. Universitas Sumatra Utara. Fakultas Ekonomi.  Program Ekstensi Medan