Nama :
Marina
Kelas :
4EA12
NPM :
14210217
Tugas
2 : Kasus
Bisnis yang kurang beretika
Ini
merupakan beberapa contoh kasus bisnis yang kurang beretika, diharapkan dari
beberapa contoh kasus ini dapat menjadi pelajaran agar kasus-kasus seperti ini
tidak terulang lagi.
Yogyakarta
Rabu,
19 Desember 2007 Bisnis
Praktik
Tak Beretika Semakin Mengkhawatirkan
Yogyakarta,
Kompas - Praktik bisnis tak beretika di Yogyakarta semakin mengkhawatirkan,
terutama di bidang pendidikan, keuangan, dan bisnis properti. Tiap pengusaha
diharapkan bisa secara sadar melaksanakan bisnis beretika, sedangkan masyarakat
serta pemerintah harus terus mengawal.
"Catatan
akhir tahun untuk bidang pendidikan, keuangan, dan bisnis properti sangat
buruk. Kami juga terus menyoroti bisnis tak beretika di bidang perdagangan dan
kesehatan," ujar Ketua Lembaga Ombudsman Swasta (LOS) DIY Budi Wahyuni,
Selasa (18/12).
Di
bidang pendidikan, masih terjadi praktik pendidikan tak beretika, seperti jual
beli ijazah dan gelar. Beberapa lembaga pendidikan juga menawarkan iming-iming
lulus langsung kerja tanpa kejelasan sistem perkuliahan. "Cenderung
semakin kreatif untuk tidak beretika, padahal di tengah kota pendidikan,"
ujarnya.
Pengaduan
pelanggaran prinsip bisnis beretika di bidang properti juga terus mengalir,
antara lain menyangkut perizinan dan kualitas konstruksi. Penipuan berkedok
investasi banyak dijumpai.
Saat
ini LOS sedang memproses praktik bisnis tidak beretika pada outsourcing
penyedia satpam. Beberapa pengaduan yang masuk ke LOS menyebutkan, para satpam
diperkirakan tak memperoleh pelatihan dan pendidikan standar satpam. Padahal, mereka
dikenai biaya pelatihan yang biasanya dilimpahkan ke lembaga kepolisian.
Ketika
berlatih di Kepolisian Kota Besar Yogyakarta, misalnya, para satpam hanya
diajari tentang baris-berbaris selama dua hari. Seusai pelatihan, mereka juga
tak memperoleh sertifikat. "Sehingga terjadi kebingungan apakah sudah
dianggap selesai mengikuti pelatihan satpam ketika keluar dari
outsourcing," ungkap Budi.
Meski
upah minimum provinsi dipenuhi, satpam juga mengeluh tidak adanya uang lembur
ketika bekerja pada hari libur. Bisnis tak beretika di kalangan outsourcing
satpam terjadi di banyak tempat dan menimpa lebih dari 600 satpam.
Berdasarkan
pengaduan yang masuk, LOS akan mengundang pihak- pihak terkait untuk memberikan
keterangan. Penelusuran tentang kejelasan masalah juga akan terus dilakukan.
"Tak beretika karena tidak ada transparansi," tutur Budi. (WKM)
Sumber:
http://202.146.5.33/kompas-cetak/0712/19/jogja/1046044.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar