Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling
penting dalam dunia pendidikan, perhubungan tingkat nasional, pembangunan
budaya, dan pemanfaatan iptek modern. Melalui perjalanan sejarah yang panjang,
bahasa Indonesia telah mencapai perkembangan yang luar biasa, baik dari segi
jumlah penggunanya, maupun dari segi sistem tata bahasa dan kosakata serta
maknanya.
NKRI
yang wilayahnya sangat luas dan merupakan negara kepulauan, ± 19.000 pulau,
dengan penduduk yang terdiri atas berbagai suku dan bahasa daerah tentu
berlatar belakang budaya yang bermacam-macam akan mengalami masalah besar dalam
melangsungkan kehidupannya. Perbedaan dapat memecah belah bangsa tersebut.
Dengan adanya bahasa Indonesia yang diakui sebagai bahasa nasional oleh semua
suku bangsa yang ada, perpecahan itu dapat dihindari karena suku-suku bangsa
tersebut merasa satu. Kalau tidak ada sebuah bahasa, seperti bahasa Indonesia,
yang bisa menyatukan suku-suku bangsa yang
berbeda, akan banyak muncul masalah perpecahan bangsa.
Wilayah
NKRI berbatasan dengan negara-negara lain, misalnya dengan Malaysia, Singapura,
Brunei Darusalam, Filipina, dan Timor Leste. Salah satu yang banyak menimbulkan
gesekan adalah di wilayah Batam yang berbatasan langsung dengan Singapura dan
Malaysia. Sehubungan dengan hal di atas, dilakukanlah sebuah penelitian, yang
mencoba mencari upaya dari sisi lain, yaitu melalui pendekatan kebahasaan..
Penelitian tersebut menyangkut pemakaian bahasa Indonesia sehari-hari yang
menggambarkan karakter penutur bahasa dan penggunaan bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional. Pedomannya adalah cinta bangsa cinta bahasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar